Showing posts with label STIFIn. Show all posts
Showing posts with label STIFIn. Show all posts

Pengertian Arah Merek Mesin Kecerdasan

Tanya:
Bagaimana kita menerangkan tentang arah merek pada tiap mesin kecerdasan, saya kurang yakin dengan penjelasan saya terhadap klien yang menanyakan hal ini?

 
Jawab:
Pengertian Arah Merek sesuai STIFIn adalah sebagai berikut:

  • Tipe Si memiliki arah merek pada skala volumenya. Artinya jika menjalankan program harus lebih mementingkan volume, sehingga merek dirinya dikenal sebagai jago volume.  Contoh figurnya adalah      Tung Dasem Waringin kalau mengadakan seminar mengobral harga yang penting bermain massal.
  • Tipe Se memiliki arah merek pada jaminan dirinya. Artinya jika menjalankan program harus mempositioningkan bahwa dirinya secara personal bisa menjadi penjamin.  Contoh figurnya adalah Chaerul Tanjung dikenal sebagai sosok pebisnis yang menjadi jaminan mutu bagi stakeholder  pada area bisnis yang luas.
  • Tipe Ti memiliki arah merek pada ekpertise-nya. Artinya jika menjalankan program harus menjadikan kepakarannya sebagai nilai jualnya. Contoh figurnya adalah Ir.Ciputra dalam berbisnis properti menjual kepakarannya di bidang properti sebagai  kekuatan merek dirinya.
  • Tipe Te memiliki arah merek pada proses manajerialnya.  Artinya jika menjalankan program harus mampu menonjolkan kekuatan manajerialnya dibanding faktor lain. Contoh figurnya adalah Tanri Abeng yang dikenal sebagai ‘Manajer 1 Milyar’ karena telah tepat memposisikan dirinya sebagai orang yang hebat dalam managerialship.
  • Tipe Ii memiliki arah merek pada kualitas kerjanya. Artinya jika menjalankan program harus mampu menonjolkan kualitas kerjanya yang tak tertandingi.  Contoh figurnya adalah Sri Mulyani yang menjadi Direktur Bank Dunia, Menkeu Terbaik Asia, Wanita Berpengaruh peringkat 23 di dunia sebagai  bukti kualitas kerja dan pemikirannya.
  • Tipe Ie memiliki arah merek pada marjin keuntungannya.  Artinya jika menjalankan program harus fokus dan signifikan yang dicirikan oleh kemampuan mendapat marjin keuntungan yang besar pada bisnisnya.  Contoh figurnya adalah Sukanto Tanoto yang dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia beberapa kali oleh Forbes karena bisnisnya yang fokus di kertas dan kelapa sawit, sebagai bisnis yang bermarjin tinggi dan long term.
  • Tipe Fi memiliki arah merek pada kepemimpinannya. Artinya jika menjalankan program harus menunjukkan kharisma dan pesona kepemimpinannya.  Contoh figurnya adalah Ir.Soekarno sebagai contoh ideal tentang kharisma seorang pemimpin yg bahkan pesonanya melintasi jaman.
  • Tipe Fe memiliki arah merek pada tim dan organisasinya.  Artinya jika menjalankan program harus menghidupkan SDM yang memperkuat tim dan organisasinya.  Contoh figurnya adalah Jacob Oetama yang menjadikan Grup KOMPAS hebat dalam pembentukan tim dan organisasi yang hebat dalam jangka panjang.
  • Tipe In memiliki arah merek pada tingkat keberperanannya. Artinya jika menjalankan program harus memperbesar tingkat keberperanan-nya secara terus menerus pada level yang lebih tinggi.  Contoh figurnya adalah H. Jusuf Kalla sebagai sosok yang layak digelari: negarawan, pebisnis, politisi, pendamai, aktivis, dan pemuka masyarakat yang selalu didengar nasihatnya karena selalu berhasil dimana saja dia berperan.

STIFIn vs MBTI

Tanya:
Konsistensi Tes STIFIn dibandingkan dengan Tes MBTI bagaimana?
 
Jawab:
STIFIn juga punya inventori (atau tes kuisioner), bahkan ada dua versi (dibuat oleh tim riset Malaysia dan buatan saya sendiri). 

Inventori  STIFIn dan inventori MBTI serta semua jenis inventori yang lain –apapun saja– hanya mampu mengukur FENOTIP (perilaku yg tampak).  

Sehingga kesesuaian Tes STIFIn (yg mengukur GENETIK) dengan inventori TES-TES lain tidak bisa dijadikan sebagai indikator akurasi. Jadi untuk mengukur validitas Tes STIFIn digunakan validitas eksternal melalui bentuk tes yang lain, misalnya seperti simulasi, indepht interview, ataupun observasi.

STIFIn Bukan Ramalan

Tanya:
Bagaimana cara menjelaskan bahwa tes STIFIn bukan ramalan?
 
Jawab:
Tugas STIFIn hanyalah mengetahui belahan dan lapisan otak dominan seseorang dan tidak bisa meramal kapan orang S akan kaya, kapan orang T akan berkuasa, dan seterusnya. 

Jika kita sudah tahu belahan dan lapisan otak yang dominan maka peluang keberhasilan akan lebih tinggi apabila kita berusaha di jalur yang sesuai dengan mesin kecerdasan kita. Itu karena kita bersyukur dengan ilmu yang betul.

Soal Perbedan Mesin Kecerdasan, Golongan Darah dan Otak Kiri Otak Kanan

Tanya:
Apa perbedaan antara mesin kecerdasan, drive, golongan darah, dan ukuran besar kepala?
 
Jawab:
Mesin kecerdasan ditentukan berdasarkan belahan otak yang berperan sebagai sistem operasi yang bersifat genetik dan tidak akan pernah berubah 

Drive/kemudi ditentukan berdasarkan lapisan yang berwarna putih (sel otaknya padat sehingga menjadi kemudi dari dalam keluar, disebut “i”) atau abu-abu (sel otaknya renggang sehingga menjadi kemudi dari luar ke dalam, disebut “e”). Personaliti ini genetik dan tidak berubah

Gol. Darah hanya berperan sebagai tukang pos yang membawa pesan dari panca indera ke otak, namun biasanya dalam memutuskan suatu perkara penting tetap otaklah yang mengambil alih tergantung tingkat konsentrasi orang yang bersangkutan

Besar kepala berkaitan dengan kapasitas otak atau tingkat kecerdasan, orang yang kepalanya besar memiliki jumlah sel otak yang banyak sehingga bisa menampung data lebih banyak dan menjadi mesin yang lebih canggih. 

Lingkar kepala rata-rata tergantung jenis bangsanya, utk ukuran Asia, lingkar kepala bayi laki-laki 37cm maka sudah berada pada taraf kecerdasan yang baik, sedangkan pada laki-laki dewasa 58cm, pada perempuan cukup 80% nya saja.  

Ada kalanya orang yg lingkar kepalanya besar tetapi tidak cerdas, itu karena dendritnya gagal nyambung yang dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu perilaku yang tidak sehat dan nutrisi yang kurang memadai.
 

Tanya:
Bagaimana untuk menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri?
 
Jawab:
Kita hanya perlu mengetahui belahan otak mana yang paling aktif berperan sebagai sistem operasi, jika yang menjadi sistem operasi otak sebelah kiri maka fokus dan alokasikan investasi sebesar-besarnya di otak kiri, sedangkan otak kanan tidak perlu dikursuskan karena itu hanya buang waktu dan uang, tetapi hasilnya tidak maksimal.  Jika otak kirinya dilatih dengan baik maka hasilnya akan menjalar ke belahan otak yang lain.

Apa maksudnya Drive atau Kemudi?

Tanya:
Apa yang dimaksud dengan drive:

  1.   Tergerak (Si)
  2.   Tercetak (Se)
  3.   Mendalam (Ti)
  4.   Meluas (Te)
  5.   Menerbangkan (Ii)
  6.   Mendaratkan (Ie)
  7.   Dicintai (Fi)
  8.   Mencintai (Fe)
  9.   Otomatis (In)
 
Jawab:
  1. Tergerak: Mengemudikan tenaganya dari dalam keluar
  2. Tercetak: Mengemudikan memorinya dari luar ke dalam seperti didikte (tercetak)
  3. Mendalam: Berpikir dari dalam keluar ibarat menggali sumur
  4. Meluas: Berkuasa dgn membawa tanggung jawabnya dari luar ke dalam
  5. Menerbangkan: Membawa kata dari dalam ke luar seperti menerbangkan ilmu menuju luar angkasa
  6. Mendaratkan: Membawa ide dari langit diturunkan ke bumi karena kemudinya dari luar ke dalam
  7. Dicintai: Cinta yang melimpah dibawa dari dalam keluar sehingga dicintai banyak orang
  8. Mencintai: Untuk mendapatkan cinta harus mencintai banyak orang karena kemudinya membawa dari luar ke dalam
  9. Otomatis: Selalu bereaksi otomatis atas suatu peristiwa menggunakan nalurinya karena tidak punya kemudi

Bagaimana Memilih Sekolah dan Profesi?

Tanya:
Tentang keutamaan sekolah dan profesi masih ada 4 pilihan pada setiap tipe, untuk memastikan salah satunya bagaimana?
 
Jawab:
Ukur besar kepala untuk menentukan kapasitas. Kemudian pelajari faktor dukungan keluarga.  Ketiga pertimbangkan pengalaman (dirinya dan orang-tuanya) yang sesuai yang bisa dijadikan modal. 

Dari ketiga potensi tersebut simpulkan tentang kelas nyalinya. Maka jika nyalinya tinggi sebaiknya ambil sekolah atau profesi yang lebih susah diantara 4 yang ditawarkan, karena di level yang lebih tinggi biasanya tingkat persaingan lebih sedikit.

Sepsialis vs Generalis

Tanya:
8 dari 9 Personaliti sebaiknya jadi spesialis jangan generalis, namun bagaimana cara menjadi spesialis?
 
Jawab:
Bagi yang sebaiknya spesialis, upayakan lebih fokus dan menghindari multitasking. Ada pepatah jika kelebihan datang maka kelemahan sirna. 

Gunakan skala prioritas. Berhasil menetapkan prioritas merupakan langkah awal menjadi spesialis. 

Langkah berikutnya yaitu merentang pekerjaan. Skala pekerjaan dari yang tadinya skala rentang pekerjaan dari 1 hingga 10 ditingkatkan menjadi rentangan 1 hingga 100 (atau menjadi jauh lebih detil dan dalam). 

Otomatis energi dan waktu anda kan lebih tersedot pada satu fokus pekerjaan yang telah direntang tersebut. Buatlah komitmen pada orang lain dengan skala rentang yang 100 tersebut.

Apa Maksud Mengatasi Kelemahan secara Alamiah?

Tanya:
Mengatasi kelemahan secara in promp to (alamiah) itu apa maksudnya?

 
Jawab:
Kekuatan dan kelemahan kecerdasan seseorang sudah merupakan satu paket. Kekuatan harus dibiayai supaya berkembang, sedangkan kelemahannya dibiarkan berkembang secara alamiah. Maksud alamiah adalah ketika berhadapan dengan persoalan yang menghendaki kelemahannya untuk tampil positif maka pada saat itulah kelemahan tersebut diperbaiki. Tidak perlu dilatih secara khusus dan mengeluarkan belanja tambahan untuk mengatasi kelemahan tersebut.

Apa yang harus dilakukan Pasca Tes STIFIn?

Tanya:
Pasca tes STIFIn apa yang harus dilakukan di sekolah terhadap anak?
 
Jawab:
Unsur-unsur yang mempengaruhi pendidikan dari hulu ke hilir: sistem pendidikan nasional, kurikulum pendidikan, kebijakan sekolah, dan kompetensi guru.  Jadi idealnya, para guru perlu dilatih mengajar menggunakan cara STIFIn. Kemudian sekolah pun perlu melakukan pembagian kelas berdasarkan kelas STIFIn. Namun jika semua itu belum bisa dilakukan sekarang, maka diluar jam sekolah orang tua perlu menggembleng anak menggunakan cara STIFIn.

Perbedaan STIFIn dengan Tes non Sidik Jari

Tanya:
Perbedaan tes STIFIn dengan tes sidik jari lain dan tes-tes non sidik jari?

Jawab:
Tes sidik jari lain menyimpulkan kecerdasan dominan ditentukan berdasarkan dominasi hardware (perangkat keras) otak, sedangkan STIFIn menyimpulkan jenis kecerdasan berdasarkan sistem operasi otak. Tes-tes lain non sidik jari lebih cenderung mengukur perilaku tampak yang bisa diukur, sehingga ada kemungkinan berubah jika di-retest.
 
Tanya:
Mengapa dengan sidik jari bisa menentukan kecerdasan?
 
Jawab:
Otak dan sidik jari disambungkan oleh sistem syaraf yang sama. Otak memiliki sistem syaraf dengan ‘wajah’ yang tampak pada sidik jari. Formula membaca ‘wajah’ syaraf yang ada pada sidik jari ala STIFIn yaitu dalam rangka menjawab pertanyaan sederhana: dimanakah letak belahan otak dan lapisan otak yang dominan? Belahan otak dominan menentukan jenis kecerdasan, sedangkan lapisan otak dominan menentukan kepribadian.
 
Tanya:
Jika 10 jari tangan tidak ada apa bisa dites?
 
Jawab:
Sekarang tidak bisa.Namun suatu saat nanti ketika biaya tes menggunakan kornea mata ataupun DNA sudah bisa   diproduksi dengan murah hal tersebut bisa dilakukan.

Perbedaan STIFIn dengan yang Lain

Tanya:
Apa Beda STIFIn dan MBTI?
 
Jawab:
Meski sama-sama Jungian (pengikut Jung) namun tetap memiliki perbedaan. MBTI terbagi dalam 16 jenis personaliti sedangkan STIFIn 9 personaliti. 
  • Perbedaan pertama, ke 16 personaliti MBTI itu diukur berdasar perilaku, sedangkan STIFIn memetakan secara genetik dengan mengetahui dominasi belahan otak dan lapisan otak. Hasilnya STIFIn lebih simpel namun membagi secara distinctive (perbedaan satu dengan lainnya telak), sedangkan MBTI tumpang tindih. 
  • Perbedaan kedua, unsur Judging dan Perceiving pada MBTI berdiri sendiri padahal menurut STIFIn mereka melekat pada diagonal produksi dan organisasi sehingga tidak perlu eksis sendiri. 
  • Perbedaan ketiga, pada STIFIn fungsi introvert dan extrovert hanya sekedar drive (pengemudi) kepada fungsi dasar sedangkan pada MBTI mereka berdiri setara dengan fungsi dasar yang lain. 
  • Perbedaan keempat, pada MBTI tidak mengakui adanya fungsi dasar Insting (In).
 
Tanya:
Perbedaan tes STIFIn dengan tes sidik jari lain dan tes-tes non sidik jari?
 
Jawab:
Tes sidik jari lain menyimpulkan kecerdasan dominan ditentukan berdasarkan dominasi hardware (perangkat keras) otak, sedangkan STIFIn menyimpulkan jenis kecerdasan berdasarkan sistem operasi otak. Tes-tes lain non sidik jari lebih cenderung mengukur perilaku tampak yang bisa diukur, sehingga ada kemungkinan berubah jika di-retest.

Komparasi IQ, Multiple Intelligence

Tanya:
Bagaimana Komparasi IQ dengan STIFIn?
 
Jawab:
STIFIn mengakui hanya 5 kecerdasan plus 9 personaliti genetik. Jika disepadankan dengan konsep kecerdasan yang lain maka 9 personaliti genetik ala STIFIn dapat dibuat kesetaraan sebagai berikut: Si dg MQ (Memory Quotients), Se dg PQ (Physical Quotients), Ti dg TQ (Technical Quotients), Te dg LQ (Logical Quotients), Ii dg CQ (Creativity Quotients), Ie dg Spa-Q (Spatial Quotients), Fi dg EQ (Emotional Quotients), Fe dg Soc-Q (Social Quotients), dan In dg AQ (Altruis Quotients). Sedangkan IQ (Intelectual Quotients) melebihkan porsi pada LQ, TQ, MQ , Spa-Q  dan kurang pada jenis quotient yang lain. Padahal menurut STIFIn ke 9 quotient tersebut memiliki kekuatan yang setara.
 
Tanya:
Apa sesungguhnya perbedaan konsep STIFIn dengan konsep Multiple Intelligence-nya Howard Gardner?
 
Jawab:
  • STIFIn mengacu kepada kecerdasan tunggal ala Jung, yang berarti meskipun kesemua belahan otak berfungsi tetapi secara mutlak dikendalikan oleh satu belahan otak yang aktif berperan sebagai pemimpin bagi keseluruhan otak.  Sedangkan pada MI setiap belahan otak dapat berfungsi secara bersamaan secara proporsional.
  • MI membagi kecerdasan menjadi 9, sedangkan pada STIFIn hanya 5.  Pada STIFIn yang 9 itu adalah personaliti genetik (selanjutnya disebut PG).
  • Jika dibandingkan antara 9 PG STIFIn dengan 9 kecerdasan MI, menurut kami timbangan signifikansi ala STIFIn lebih setara. Berikut perbandingannya:
  1. Kecerdasan Interpersonal setara dengan PG tipe Fe (Soc-Q)
  2. Kecerdasan Intrapersonal setara dengan PG tipe Fi (EQ)
  3. Kecerdasan Logika Matematika setara dengan PG tipe Te (LQ)
  4. Kecerdasan Visual Spasial setara dengan PG tipe Ie (Spa-Q)
  5. Kecerdasan Body Kinestetik setara dengan PG tipe Se (PQ)
  6. Kecerdasan Verbal Linguistik setara dengan PG tipe Si (MQ)
  • Kecerdasan Musikal, Kecerdasan Naturalis, dan Kecerdasan Spiritual setara dengan PG tipe In (AQ)
  • Berarti 3 kecerdasan pada nomor 7 terlalu besar timbangannya, padahal masih ada 2 Jenis PG yang belum dapat tempat yaitu Ti (TQ) dan Ii (CQ).  Atau pendek kata, dimana MI meletakkan kecerdasan kreatif dan kecerdasan teknis? Mungkin jawabannya  melebur dalam jenis kecerdasan yang lain. Padahal menurut STIFIn mereka memiliki  eksistensi sendiri yang setara dengan jenis kecerdasan yang lain.
  • Berdasarkan pengklasifikasian sebagaimana diuraikan pada nomer 3 di atas, maka bisa disimpulkan MI cenderung mengukur di hilir, sedangkan STIFIn mampu melihat asal muasal sumber di bagian hulunya.

Kompetensi STIFIn

Tanya:
Apakah STIFIn bias digunakan untuk menyusun kompetensi berikut dengan KPI nya?
 
Jawab:
Dalam menentukan job title, kompetensi, dan KPI jika mempertimbangkan STIFIn akan menjadi lebih sempurna. Contoh: job title, kompetensi, dan KPI untuk orang keuangan sebaiknya menggunakan kualifikasi kinerja sebagaimana tipe Si yang harus efisien, cepat, dan teliti. Rujukan STIFIn tersebut selain mempermudah memilih orangnya juga mempermudah dalam pembinaan dan evaluasinya.

Legalitas MUI dan Riset Independen

Tanya:
STIFIn menggunakan konsep universal dan bukan dari Islam? Apa sudah mendapat legalitas dari MUI?
 
Jawab:
Konsep STIFIn memang merupakan konsep universal bukan berasal dari dan diperuntukkan pada agama tertentu. Oleh karena itu, legalitas dari MUI belum diperlukan. Legalitas yang diperlukan justru berupa legalitas ilmiah. Untuk itu, dalam rangka memperkuat riset internal yang sudah kami lakukan (lebih dari 10 tahun) juga diperlukan riset independen.
 
Tanya:
Bagaimana hasil riset dari tim independen?
 
Jawab:
Pada riset pendahuluan yang dilakukan oleh tim riset independen dari Malaysia yang terdiri dari Prof. DR. Mohammed Zin Nordin (Pakar Psikometrik), DR. Mohd. Suhaimi Mohamad (Pakar Personaliti), dan DR. Wan Shahrazad Wan Sulaiman (Pakar Personaliti) menyimpulkan bahwa:
  1. Kesembilan personaliti STIFIn jika diuji dalam bentuk inventori menunjukkan reliabilitas yang BAIK dan TINGGI dengan koefisien alfa 0,849, dan
  2. Didapati korelasi yang signifikan antara Hasil Tes STIFIn dengan alat tes lain  (Simulasi Aktivitas Permainan Tundra) menggunakan uji statistik khi kuadrat. Saat ini mereka sedang melakukan penelitian lanjutan menggunakan sampel yang lebih besar.

Apa itu analisis Dermatoglyphics?

Analisis Dermatoglyphics merupakan integrasi dari ilmu otak, obat-obatan, genetika, psikologi dan ilmu perilaku. Melalui hampir lima abad observasi dan studi kedokteran genetik, jumlah dan distribusi neuron tercermin dalam pola biasa pada sidik jari kita.

Menurut para ahli Eropa dan Amerika, mereka menemukan bahwa sidik jari menunjukkan berbagai jenis karakteristik, bahkan dengan monozigot (identik) kembar, sidik jari mereka berbeda.

Pada saat yang sama, sidik jari yang sama akan muncul lagi setelah penyembuhan luka, selama cedera belum mempengaruhi sel-sel. Para ahli medis, dengan observasi, rekaman, perbandingan, induksi dan metode lain, dan pengalaman klinis, menegaskan bahwa sidik jari menyediakan analisis yang akurat kecerdasan majemuk dan potensi seseorang.

Para ahli yang mempelajari dermatoglyphics percaya bahwa sidik jari (dermatoglyphy) tanda-tanda saraf embrio, yang mungkin mencerminkan potensi genetik seseorang. Jika kita memahami kualitas kami sendiri dan memelihara sesuai, itu sangat akan membantu dalam hal pengembangan karir, mengelola emosi, meningkatkan konsentrasi, dan meningkatkan keterampilan interpersonal.

Analisis Dermatoglyphics berdasarkan formasi dan jumlah tonjolan pada sidik jari; Analisis dermatoglyphics memberitahu kita gaya seseorang belajar dan berpikir.

Setiap orang memiliki / sidik jari yang unik nya; pola otak tumbuh bersamaan dengan sidik jari. Setiap jari mewakili kemampuan yang berbeda, dan masing-masing pola memiliki definisi sendiri.

Statistik menunjukkan bahwa tingkat akurasi analisis dermatoglyphics bisa sampai 85%.


sumber: Dermatoglyphics.Org

---

Mengidentifikasi Area Kekuatan dari Dermatoglyphics

Anda dapat mengidentifikasi area anak Anda kekuatan dengan menganalisis / nya sidik jarinya.

Tangan kanan mewakili logika dan penalaran

Tangan kanan mencerminkan otak kiri, yang mengontrol pengetahuan, penalaran, dan berpikir.


  •      Jempol: kemampuan untuk mengelola satu diri; penalaran dan pengendalian diri.
  •      Jari telunjuk: penalaran logis, kemampuan untuk mengelola angka.
  •      Tengah: kemampuan untuk mengendalikan motorik halus.
  •      Cincin jari: Kemampuan berbahasa.
  •      Kelingking: observasi, membaca, dan kemampuan pemahaman.

Tangan kiri mewakili perasaan

Tangan kiri mencerminkan otak kanan, yang bertanggung jawab untuk pengendalian diri dan alam bawah sadar.

  •      Jempol: kreativitas, interpersonal dan keterampilan kepemimpinan.
  •      Jari telunjuk: konsep artistik.
  •      Tengah: kemampuan untuk mengendalikan motorik kasar.
  •      Cincin jari: melodi dan musik; kemampuan untuk memproses dan menghargai musik.
  •      Kelingking: image, kemampuan untuk menentukan pola-pola abstrak & rasa visual.

Jangan terbang dengan Mesin Cadangan

STIFIn fingers print - an intelligence check methode, founded by Mr. Farid Poniman - will help you to find then "main machine" installed on your brain.

Are you a Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling or an Insting person? Just call me. We find it together. Okay? :)

Papa, Mama Pilih Kasih, sih?

Dalam 1 keluarga yang sudah dianggap ideal sekalipun, masih sering kita dengar ungkapan bernada pembelaan dari salah satu anak kita. Ada kakak yang merasa diistimewakan oleh Papa. Dan Ada adik yang diistimewakan oleh Mama.

Gambar di samping adalah ilustrasi dari satu keluarga dengan mesin kecerdasan sebagai berikut:
  • Papa #Insting
  • Mama #Thinking.
  • Kakak #Sensing
  • Adik #Feeling
Beruntung keluarga ini siklusnya menurut #STIFIn: Mama (#T) sangat MENDUKUNG Papa (#In). Sedang Papa ditaklukan Kakak (#S) dan Adik (#F) ditaklukan Papa. 

"Kakak sih enak, minta apa saja diturutin Papa, sedangkan aku boro-boro, yang ada diomelin melulu oleh Papa", demikian si Adik curhat sama Kakaknya.

Si Adik yang Perasaannya halus (Feeling) secara alami terkalahkan oleh Papa yang Spontan (Insting). Bisa jadi Papanya kesel karena si Adik orangnya "ngambek-an" dan angin-anginan, kadang lemot, kadang lincah bagaikan nyala api ketiup angin. Sedangkan si Kakak terlihat gesit, badannya kekar, daya ingatnya mumpuni. Belajarnya rajin dan tekun. Lalu si Adik sendiri, sering dilaporkan kena setrap di sekolah karena ngobrol dalam kelas.

Itulah sekilas ilustrasi hubungan Papa dengan ke-dua anaknya. Bagaimana dengan Mama? Memperhatikan gambar tersebut, Mama (Thinking) akan selalu mendapat dukungan dari Kakak (Sensing) - Di sisi lain sebenarnya, si Adik mengalahkan Mama. Jadi gak salah juga kalau si Kakak menjawab Adik dengan mengatakan;

"Tapi kan Mama gak bisa menolak keinginan kamu...!"

Hehehe, padahal kalau mengerti hubungan masing-masing mesin kecerdasan yang ada dalam keluarga ini, tentu hal itu tidak perlu terjadi. Kenapa?

Begitu dilakukan "Tes Mesin Kecerdasan" setiap orang merasa "Gua Bangets" mengetahui gaya komunikasi masing-masing, mengetahui kekuatan utamanya dan memahami kelemahannya.

Saling memahami adalah kunci komunikasi yang baik dalam keluarga. Saling memahami juga bermakna saling menghargai "gaya" masing-masing.

Nah, sebagai orang tua tentu penting mengetahui karakter anak-anak kita. Bagaimana mendorong dan memotivasi mereka dengan cara yang pas dan tepat. Ketika semua itu diketahui maka rencana, strategi dan pola belajar dapat disesuaikan sehingga setiap anak menjalani proses kehidupannya dengan penuh semangat dan bergairah.

Bukankah menurut anda penting, untuk mengetahui apa mesin kecerdasan masing-masing anggota keluarga kita? Lalu, tunggu apa lagi?

Segeralah!!!

Ada Calon Penguasa di Rumah ku

Intan Putri Kelana, begitu namanya, menurut Penjelasan dari #STIFIn:
Kepribadian yang menyukai kemenangan.  Semua orang di hadapannya dianggap lawan yang perlu dikalahkan.  Mereka haus kemenangan, oleh karenanya mereka terkesan ganas, seperti seorang penakluk. Cara berpikirnya sangat empirik merujuk kepada pengalaman logis yang telah dilaluinya. Namun mereka juga suka melakukan kontemplasi bentuk kutub diametral dari kelogisannya. Orangnya punya prinsip yang kokoh dan sekaligus anti dinasehati. Dalam hal mengelola keuangan mereka memiliki kepandaian untuk mengakumulasi bahkan dengan coverage yang meluas. Kehebatannya terletak kepada perannya yang sangat sirkulatif, dimana-mana memerlukan mereka namun sayangnya mereka seringkali tiba-tiba terputus konsentrasi seperti listrik korslait. Pandai melakukan pemilahan secara kategoris namun orangnya terlalu normatif.  Mereka memiliki siklus hidup yang dinamis dan pandai mencari kekuasaan.  Ambisi kekuasaannya begitu kuat.  Orangnya sangat cerdik sayangnya kurang pandai membaca aspirasi.
Dalam keseharian orang dengan Mesin Kecerdasan Thinking itu:

  • Lebih menggunakan pikiran
  • Memecahkan masalah secara logis
  • ‘Though minded’
  • Menggunakan hubungan sebab akibat
  • Melakukan analisa tanpa mempertimbangkan pribadi
  • Menghargai sesuatu yang masuk akal
  • Adil, keputusannya didasarkan pada kriteria yang obyektif
  • Dingin, menjaga jarak dengan orang lain
  • Tampak seperti tidak peka
  • Berargumen dan berdebat sebagai panggilan kritis
  • Jarang bertanya bila waktu tidak memungkinkan
  • Menunjukkan data
  • Memberikan pujian yang formal
  • Memiliki ketegasan menuntut hak
  • Menggunakan bahasa yang tidak pribadi
  • Percaya diri mengatasnamakan diri sendiri
  • Lebih kritis membenahi pekerjaan
  • Lebih seperti sikap pria (peluangnya 65%)
Secara alami, orang-orang dengan Mesin Kecerdasan #Thinking #extrovert cenderung Dicari TAHTA. Fenomena yang terjadi saat ini dan sangat populer adalah sosok Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Bang Jokowi ini kecerdasannya juga #Thinking #extrovert.


Apakah Intan nantinya juga akan jadi PENGUASA?
Semuanya tergantung kita orang tua mengarahkan. Ketika kita sudah mengenal Mesin Kecerdasan Anak, maka peran orang tua, tentu membukakan jalan bagi anaknya sesuai dengan bakat dan minat bawaannya. Dan ketika ini direncanakan, dilakukan, diarahkan dan fokus insya Allah akan membuahkan hasil. Dari sisi si anak sendiri, dia akan menjalani program-program dengan PASSION - gairah yang maksimal - tidak terpaksa, sebab memang itulah 'panggilan jiwa" terdalamnya.

Nah, tentu patut disyukuri bila kita orang tua sudah mengenali POTENSI dan GAYA BELAJAR yang DISENANGI olah anak-anak kita. Investasi di bidang PENDIDIKAN akan jadi HEMAT, sebab kita mengetahui di sisi mana kita akan FOKUS.

Bagaimana dengan anak anda?

Jokowi Mendukung Megawati.



Halo STIFIn-ers, sudah tahu kan, kalo TL heboh oleh resminya pencapresan Jokowi via SPH Megawati? Kita lihat Gaya Kepemimpinan ala #STIFIn

Gaya Kepemimpinan #Sensing itu Transaksional, ciri: Handal, ulet, produktif, opportunistik, stability, realistis, pragmatis, welfare oriented.

Gaya Kepemimpinan #Thinking itu Organisatoris, ciri: Cerdas, managerialship, integritas, kendali, safety, good governance oriented.

Gaya Kepemimpinan #Intuiting Transformasional, ciri: Futuristis, visioner, optimistis, expertise minded, kapitalistik, mission oriented.

Gaya Kepemimpinan #Feeling Demokratis, ciri: Terbuka, transparan, populis, mengakar, suka mendelegasikan, people oriented.

Gaya #Insting Altruistis, ciri: Filantropis, responsif, komprehensif, egaliter, berkorban, sederhana, kompromis, protection oriented.

Kalau diterjemahkan lurus2, #Altruist itu orang yang membuat sumbangan amal yg ditujukan utk meningkatkan kesejahteraan manusia. #Megawati

Subjek dari kehebohan adalah #Megawati yg #Insting - Predikatnya #Jokowi yg #Thinking - Objek yg jadi "target" tentu Rakyat Indonesia.

Kita tahu, dorongan utk nyapresin #Jokowi demikian derasnya. Kita jg tahu #Megawati di Mata Najwa, godain mas Joko sbg Gubernur Kurus.

Setelah di Mata Najwa, orang2 anggap itu sinyal bahwa #Megawati gak bakalan nyapresin #Jokowi - Tuntutan makin deras. Tetiba si Ibu, melunak

Ada apa gerangan dg #Megawati, yg #Insting, #Altruist itu? Jelas sudah sasarannya "Meningkatkan KESEJAHTERAAN manusia Indonesia.

#Megawati bekerja dg Indera ke 7, spontan dan sulit diduga. Publik dibuat "tercengaaang" Anda juga? Saya sih, enggak. Hahaha; karena #STIFIn

Kenapa? Saya ulangi ciri2 #Altruist; Filantropis, responsif, komprehensif, egaliter, berkorban, sederhana, kompromis, protection oriented.

Aspirasi rakyat yg deras direspon #Megawati dg keluarkan Surat Perintah Harian, isinya mencapreskan #Jokowi. Dia sdg berkorban.

#Megawati yg berorientasi melindungi (protection oriented) akhirnya berkompromi setelah lakukan kajian yg komprehensif atas aspirasi rakyat.

Menurut saya, #Megawati sdg mengorbankan "dirinya & trah Soekarno" demi Kesejahteraan Rakyat Indonesia. Dilakukan dg cara sederhana.

Lawan politik #Megawati sebarkan isu kalau dia sedang lakoni Perjudian Besar, tidak hanya pertaruhkan dirinya & trah Soekarno, tp jg Rakyat.

Bodo amatlah, berjudi atau tidak, di sisi saya ini kesempatan utk mengamati analisa kepribadian manusia ala #STIFIn. Politik? Tetap Abu2.

Ada yg menduga saya sdg mendukung #Megawati atau #Jokowi, silahkan saja. Belum tentu jg tdk benar kan? I just focus on my personality, #Te

Artinya apa? Bila analisa ini akurat, tentu kita bisa buatkan semacam "Grand Design" Kepemimpinan Indonesia ke depan berbasis #STIFIn :)

Nah, betewe..., anda sudah TES Mesin Kecerdasan belum? Apa Gaya Kepemimpinan-mu? Cepat temukan utk Indonesia yg LEBIH MAJU, dg #STIFIn.

Kontak saya, untuk analisa lebih dalam..., tentang anda, tentang kita, tentang Indonesia bersama #STIFIn. Demikian, MERDEKA.

sumber: Kepingan twits, yg terkumpul di Chirpstory

Catatan Kaki:
Thinking (Joko Widodo) secara alamiah MENDUKUNG #Instinct (Megawati Soekarno Putri) - kehadiran sosok populer Joko Widodo sangat mendukung eksistensi Megawati.

Jokowi dengan gaya kepemimpinan ORGANISATORIS dengan ciri-ciri :

  • Cerdas, buktinya dia seorang Insinyur,
  • Managerialships, buktinya usaha bisnisnya berjalan bagus.
  • Integritas, (meski ini perlu diuji terus-menerus) dengan terpilih menjadi Walikota Solo & Gubernur DKI Jakarta, ini bukti yang cukup.
  • Kendali, buktinya dia sudah delegasikan tugasnya ke Wakil Gubernur Basuki TP
  • Safety, buktinya untuk kurangi pejabat malas, dia buat lelang jabatan utk Lurah.
  • Governance oriented, arah kebijakan Joko Widodo sudah tepat di Birokrasi. Hanya perlu waktu, karena tarik menarik kepentingan yang sangat kuat dengan orang-orang yang masih itu tuh....?!
Nah, jelaskan kajian komprehensif Megawati akhirnya merespon keinginan banyak orang untuk mencapreskan Jokowi. Rakyat mendukung Jokowi, Jokowi Mendukung Megawati.

Sebenarnya siapa yang UNTUNG sih? 

Pikirkan saja sendiri. Hehehe



Bergabung Menjadi Laris, Iya kah?

Ehm,
Sentuhan jemari STIFIn, menghantar saya menemukan seorang yang "termerekkan" (to be branded?) sebagai Inspirator SuksesMulia. Saya sih, belum kenal beliau, hanya sepintas katanya; Maestro Jamil Azzaini ini "kakeknya para trainer" , lha apanya yang menarik kalau sudah kakek-kakek?

Ehehe..., Jujur, saya belum bisa jawab, dan saya juga sedang dalami tentang "kakek" yang satu ini. Tapi, sodara tidak begitu sulit untuk menemukannya, Eyang Google tahu banyak tentang dia. Ternyata!

Anda penasaran???

Sammmaaaa, saya juga!!! :)

Okelah..., kalo begitu mari kita cari tahu bersama-sama.

Bangun, banguuun, banguuun....!!!

Beliau adalah seorang Trainer di Kubik, bersama penemu Mesin Kecerdasan #STIFIn, bapak Farid Poniman, dimana saat ini saya adalah salah satu Promotornya di Jakarta Timur.

Nah,
Hal awal yang saya lakukan adalah mengikuti TL-nya, di @JamilAzzaini di twitter. Dari situ saya mendapatkan ajakan untuk bergabung pada satu komunitas yang dibinanya, TRAINER LARISMANIS. Dan saya pun bergabung, baru saja disetujui, alias approved.

Anda tentu akan bertanya, apanya yang menarik untuk menggabungkan diri ke situ? Entahlah! Namun paling tidak saya ingin memuaskan rasa penasaran saya, untuk mengenal lebih dekat orang-orang yang tergabung di komunitas Trainer Laris Manis itu.

Setelah itu saya ingin mengasah kembali kemampuan menulis yang sudah sangat lama saya endapkan. Konon di komunitas itu, tulisan kita bisa LARIS. Hehehe....

Seperti falsafah blog ini; Memindah (Membantu itu Mudah & Indah) - tidak sulit untuk membantu orang lain yang memang membutuhkan, MUDAH. Dan akan sangat indah rasanya ketika mereka terbantu oleh, (setidaknya) gagasan, ide dan pemikiran kita. Tentu juga kalau kita mampu membantu dengan materi, uang dan bahkan dengan lembaran-lembara cek tunai, misalnya. :)

Membantu adalah proses memindahkan si terbantu dari wilayah tak berdaya ke wilayah yang membuat mereka berdaya. dalam terminologi Islam, kita menyebutnya "hijrah dan menghijrahkan" dan kadang-kadang sepenggal kalimat saja di twitter atau di dinding facebok, misalnya, sudah bisa membuat orang lain berdaya-guna.

Hasrat seperti ini sudah lama hadir dalam diri terdalam saya. Dan saya pikir ini saatnya untuk meledakkannya keluar sehingga bermanfaat bagi orang banyak, mudah-mudahan saja termasuk anda.

Singkat cerita, ini baru permulaan, saya belum dapat ungkapkan lebih banyak, karena juga, masih sedang mendalami dan belajar.

Kalau anda benar-benar penasaran, mendingan bergabung saja sendiri. Lebih Bebas, Lebih Puas dan Lebih Mandiri. Dan (mungkin) Lebih Laris.... :)

Go A Head... \o/

NB:
Saya lampirkan sekilas untuk anda yang tertarik.



Amankah Google?

Masihkah anda merasa *aman bin nyaman*? Bila anda bekerja untuk negara sebagai *Petugas Intel* maka jawabannya *Tidak* Namun bila anda ...