Showing posts with label Kekuatan. Show all posts
Showing posts with label Kekuatan. Show all posts

Saran untuk Thinking introvert

Tanya:
Apa saran untuk Ti dewasa, potensial untuk berkembang namun  terjebak dalam kenyamanan posisinya sekarang? Ia lulusan psikologi dan sekarang kerja swasta dengan jam kerja hanya 6 jam sehari. Jalur tahta dan ekpertisnya seperti tidak teroptimalkan. Berikan saran yang mantap pak?
 
Jawab:
Psikologi motivasi manusia secara esensial saya bagi dalam 2 bagian, yaitu:
 
1. Peringkat KEFAHAMAN, dengan tahapan: To Have, To Be, Keakuan, dan  Kekitaan.
2. Peringkat KEKUATAN, dengan tahapan: To Have, To Be, Keakuan, dan Kekitaan
 
Setiap orang jika ingin dimotivasi mesti tahu dulu dudukannya ada di sebelah yang mana.
Kemudian setelah tahu, baru gunakan mesin kecerdasan untuk menyuntik motivasinya. Juga perlu mempertimbangkan cara masuknya melalui personaliti genetiknya.
 
Sifat utama wanita Ti adalah terlalu hati-hati dan seringkali mimpinya tunggal.  Kalau sudah ingin punya toko baju cenderung sampai tua ya mau menjadi seperti itu. Dan selalunya mimpi tunggalnya itu menurut kacamata orang lain terlalu realistis (atau sedikit pesimis dibandingkan kemampuan dirinya). Kehati-hatian dan ke-ideosinkretik-annyalah yang membuat wanita Ti cenderung terstatusquo, susah bergeser, bahkan ke arah yang lebih baik (lebih menantang).
 
Dia tidak mudah diyakinkan dengan kata-kata, mesti ada banyak fakta yang ditunjukkan dengan cerita sukses orang lain yang disertai dengan penjabaran tahapan keberhasilannya. Itupun dia mau bukan hanya cerita sukses satu orang tapi beberapa orang. Supaya menjadi data yang lebih masuk akal. Baru setelah itu dia merasa bahwa perubahan itu dekat dengan kepalanya.  Karena memang hanya kepalanyalah yang memerintahkan dia boleh melakukan perubahan.

Masalah Pengkotakkan dan Apologetik

Tanya:
Penentang STIFIn menolak konsep mengkotak-kotakan orang?
 
Jawab:
Betul bahwa setiap orang bisa menjadi siapa saja yang ia mau, karena potensi untuk menjadi siapa saja tersedia dalam setiap diri manusia. 

Pengelempokan ala STIFIn bertujuan ketika memilih untuk menjadi seseorang, pilihlah yang ia memiliki potensi terbaik. Supaya jalannya mudah. 

Namun jika ia mau memilih ‘jalan yang susah’ karena di kotak yang dipilih modal potensinya sedikit maka ia mesti bersedia menerima risiko kegagalan yang lebih besar. 

Ini teori peluang bukan mengkotak-kotakan. Ibarat anak lelaki suka mobil-mobilan dan anak perempuan suka boneka, tentulah itu bukan pengkotak-kotakan, tetapi perbedaan selera pilihan karena perbedaan kromosom. 

Demikian juga kosekuensi atas adanya perbedaan mesin kecerdasan.
 
Tanya:
Bagaimana cara menghindari efek samping apologetik atas kelemahan diri?
 
Jawab:
Contoh: orang T akan bilang, ”maafin kalau saya raja tega ya..kan memang STIFIn sudah bilang begitu”.
Masih bagus seseorang menyadari kelemahannya. 

Namun mengeksploitasinya secara apologetik dapat diibaratkan ‘pengemis yang doyan dengan kemiskinannya’. Tentu hal itu akan menurunkan marwah (harga diri)nya jika hal itu dilakukan terus menerus. 

Sikap yang betul adalah menyadari kelemahan tersebut dan segera memperbaikinya saat diperlukan. Biarkan perbaikan itu berjalan alamiah.

Apa Maksud Mengatasi Kelemahan secara Alamiah?

Tanya:
Mengatasi kelemahan secara in promp to (alamiah) itu apa maksudnya?

 
Jawab:
Kekuatan dan kelemahan kecerdasan seseorang sudah merupakan satu paket. Kekuatan harus dibiayai supaya berkembang, sedangkan kelemahannya dibiarkan berkembang secara alamiah. Maksud alamiah adalah ketika berhadapan dengan persoalan yang menghendaki kelemahannya untuk tampil positif maka pada saat itulah kelemahan tersebut diperbaiki. Tidak perlu dilatih secara khusus dan mengeluarkan belanja tambahan untuk mengatasi kelemahan tersebut.

Amankah Google?

Masihkah anda merasa *aman bin nyaman*? Bila anda bekerja untuk negara sebagai *Petugas Intel* maka jawabannya *Tidak* Namun bila anda ...